Tulisan untuk July 2013

Allahu Akbar | Luasnya Alam Semesta

Sahabat KBM al-Manshurin yang baik hatinya. Pernahkah kita membayangkan teleskop Hubble yang diameternya 2,5 KM dan digadang-gadang mampu men-caps luasnya alam semesta. Padahal para Astronot mengalami kesulitan untuk memahami kondisi alam semesta yang sebenarnya. Untuk menghitung bintang di bimasakti sendiri saja mereka mengalami kesulitan. Walaupun akhirnya didapatkan gambaran yang cukup longgar yaitu sekitar 400 miliar tahun cahaya. Galaksi Bimasakti tempat kita huni sendiri termasuk tempat keluarga matahari berdiam itu ditaksir bergaris tengah 100.000 tahun cahaya. Setahun cahaya sekitar 9,5 triliun Km. Sehingga garis tengah bima sakti itu sekitar 100.000 x 9,5 triliun Km atau sama dengan 950.000 trilyun Km dan itu masih belum berbatas.. Sekedar bayangan pendekatan angka saja..

Perumpamaan planet di angkasa seperti ketika anda memungut seluruh pasir & kerikil di pantai dan ditambah lagi miliaran pantai seperti yg ada dibumi..

Berdasarkan temuan ini, bumi tempat kita berpijak, adalah DEBU bahkan lebih kecil dari debu di angkasa raya, dan apalagi ukuran kita manusia, jelas amat sangat kecil. Penulis teringat dengan Firman Allah :

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka'' (Ali 'Imran: 190-191).

Ketika Allah Mengatakan Akulah MAHA BESAR, Wajar gak tuh secuil kesombongan di hati kita??
Bayangkan besar bumi kalah dengan matahari, matahari kalah dengan galaksi, galaksi yang bermilyar kalau dengan luasan alam semesta. Kita sekecil apa ? Masih wajar jika kita menyombongkan diri ?
Sekiranya ada yg mencari Tuhan selain Allah padahal semuanya yang menciptakan adalah Allah, wajarkah?
Allah yang menciptakan kita yang begitu kecil ini dan menyuruh kita untuk beribadah yang mana ibadah kita kepada Allah itu dalam satu hari lebih sebentar daripada waktu kita untuk keluarga, sekolah, kuliah, atau bekerja ? Masih juga kita menyepelekannya. Iya ?
Allah hanya meminta kita berbuat baik dan rendah hati kita malah sombong, seolah-olah kitalah yang terbaik. Apa itu benar ?

ALLAHU AKBAR bukanlah celoteh dzikir semata atau sekedar diucapkan... Tapi yakinilah.. Kebesaran Allah lebih besar dari yang ada di akal fikiran kita... RENUNGKANLAH...
Sunday, July 28, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Tidak Rugi Orang yang Mementingkan Agama


Halo Sahabat KBM Al Manshurin!
Alhamdulillah, syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan kesehatan untuk kita semua sehingga kita bisa bertemu di web KBM Al-Manshurin Pingit. Tidak lupa Sholawat tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Nabi Muhmammad Solallahu Alaihi Wassalam.
Tema kali ini adalah “Tidak Rugi Orang yang Mementingkan Agama”. Kok bisa?? Ya bisa donk. Banyak orang berspekulasi (beranggapan) orang yang selalu taat beragama dan selalu mementingkan Keagamaannya maka ia akan hidup miskin, tidak berkecukupan, mereka bisanya hanya berdo’a tapi apakah kalian sadar tentang sebuah Firman Allah.
Dalam Firman Allah di Al Qur’an Surat Adz Dzariat ayat 56

“Wama khalaqtul jinna wal-insa illa li-ya’buduni.”
Artinya: Dan tidaklah Aku (Allah SWT) menciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdikan diri (yakni, beribadah) kepadaKu.
Jadi jelas bahwa sebenarnya tujuan manusia itu diciptakan oleh Allah SWT adalah untuk beribadah kepada Allah. Adapun selain itu (urusan keduniaan) adalah hanya sebagai penunjang untuk beribadah kepada Allah.
Dalam penjelasan lain juga disebutkan “Apabila kita mementingkan kepentingan Agama maka kepentingan dunia kita akan ikut”. Kalau diperumpamakan “Beli sapi pasti akan dapat talinya, tapi Beli tali terus minta, sapinya siapa?? Mungkin oleh penjual malah akan dimarahi” Itulah perumpamaan apabila mementingkan ibadah maka keduniaan akan didapatkan dengan mudah seperti pekerjaan, harta,dll.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang beragama maka kita selalu berprinsip “LEBIH MEMENTINGKAN KEPENTINGAN AGAMA DARIPADA YANG LAIN”. Tapi perlu diingat jangan semata-mata “Saya sudah mementingkan agama kok Allah nggak menolong saya tidak menjadikan cepat kaya? cepat dapat jodoh ?dsb”. Ingat semua itu tidak instan, perlu proses jadi berkhusnudhon billah-lah.
Mungkin hal tersebut perlu diketahui. semoga bermanfaat kawan :)
Saturday, July 27, 2013
Ditulis oleh Unknown

Ringan di Baca, Berat di Timbang

"2 kalimat yang ringan diucapkan lisan, berat ditimbangan, dan dicintai oleh Ar-Rohman (Allah): Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim." (HR. Muttafaq 'Alaih)

"Siapa yang mengucapkan: Subhanallah wa Bihamdihi (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka dihapuskan segala kesalahan (dosa)-Nya walaupun sebanyak buih dilaut." (HR. Muttafaq 'Alaih)

"Siapa yang membaca di pagi dan sore hari Subhanallah Wa Bihamdmaihi (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali, maka tak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat yang membawa sesuatu lebih utama dari apa yang dibawanya kecuali seseorang yang membaca seperti yang ia baca atau menambahnya." (HR. Muslim)

Maksudnya apabila seseorang membaca Subhanallah Wa Bihamdmaihi di pagi hari seratus kali dan di sore hari seratus kali, maka tidak ada orang - nanti pada hari kiamat- yang membawa sesuatu yang lebih utama dari apa yang dibawanya kecuali orang yang mengamalkannya lebih banyak dari dirinya. (Disarikan dari Syarah Riyadhus Sholihin, Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin: I/1663)

"Siapa yang membaca Subhanallah al-'Adzim Wabihamdihi, maka akan ditanamkan untuknya satu pohon kurma di surga."
(HR. Al-Tirmizi; beliau berkata: hadits hasan)

* Dari Ummul Mukminin Juwairiyah binti al-Harits Rodhiyallahu 'Anha, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam keluar dari sisinya pada shalat Shubuh di masjid, sementara Juwairiyah sudah di tempat shalatnya. Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kembali saat waktu sudah Dhuha dan ia masih duduk di tempat sholatnya tersebut, maka Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Engkau masih di tempat ini sejak aku meninggalkanmu?" Ia menjawab, "ya." Lalu beliau bersabda, "Sungguh aku membaca empat kalimat tiga kali seandainya ditimbang dengan apa yang kamu baca seharian niscaya menyamainya; yakni Subhanallah Wabihamdih 'Adada Khalqih, Wa Ridhaa Nafsih, Wazinata 'Arsyih, Wamidada Kalimatih. (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya sebanyak jumlah makhluk-Nya, sesuai dengan keridhoan jiwa-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak jumlah kalimat-kalimat-Nya)." (HR. Muslim) Yakni; dibaca tiga kali setiap pagi.

Dari Abu Dzarr Rodhiyallahu 'Anhu, Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ditanya, "Perkataan apa yang paling utama?" Beliau menjawab, Apa yang Allah pilih untuk para Malaikat-Nya atau para hamba-Nya; Subhanallah Wabihamdih." (HR. Muslim)

Dari Abu Dzarr Radhiyallahu 'Anhu, Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Maukah aku kabarkan perkataan yang paling cintai oleh Allah?" Aku (Abu Dzarr) berkata; Wahai Rosulullah, beritahu aku perkataan yang paling dicintai oleh Allah." Lalu beliau bersabda,"Sesungguhnya perkataan yang paling dicintai oleh Allah adalah Subhanallah Wabihamdihi." (HR. Muslim)
Friday, July 26, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Menghayati al-Quran

Al-Qur'an merupakan sumber utama bagi kehidupan umat Islam, baik dari segi hukum, sosial, pendidikan, ekonomi, politik, dakwah, budaya, dan lain sebagainya dan yang paling utama adalah menunjukkan jalan lurus menuju ke surga dan me-wanti-wanti bahaya dan mengerikannya siksa neraka. Dan seperti inilah seharusnya umat Islam berinteraksi dengan Al-Qur'an. Karena Allah SWT ketika menurunkannya, berkeinginan agar Al-Qur’an dijadikan sebagai pedoman hidup manusia, guna mencapai kebahagiaan yang sebenarnya, baik di dunia maupun di akhirot.

1. Memperhatikan (menghayati) merupakan perintah Allah SWT, sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an (47:24):

أفلا يتدبرون القرآن أم على قلوب أقفالها

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an, ataukah hati mereka terkunci?"

2. Memperhatikan penting guna memahami isi kandungan / makna al-Qur'an agar faham apa yang menjadi perintah-larangan Allah yang ada didalam al-Qur'an.

3. Bersungguh-sungguh dalam memperhatikan dan menghayati al-Qur'an merupakan sarana untuk menambah keimanan kepada Alllah SWT. Dalam al-Qur'an Allah berfirman (8 : 2):

إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم وإذا تليت عليهم آياته زادتهم إيمانا وعلى ربهم يتوكلون

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhan mereka-lah mereka bertawakal.”

4.  Bersungguh-sungguh dalam memperhatikan dan menghayati al-Qur'an juga merupakan sarana untuk menggerogoti dan menghilangkan karat-karat yang melekat pada hati manusia. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن القلوب تصدع كما يصدع الحديد،
قالوا وما جلاءها يا رسول الله؟ قال تلاوة القرآن وذكر الموت.

“Sesungguhnya hati manusia itu memiliki potensi untuk berkarat sebagaimana berkaratnya besi. Sahabat bertanya, kalau demikian maka apakah pengikisnya wahai Rasulullah SAW?, beliau menjawab, tilawatul Qur’an wa dzikrul maut.” (HR. Tabrani)

Jadi bagaimana ketika kita membaca al-Qur'an itu kita bisa memahami, menghayati makna dan keterangan dari setiap ayat yang kita baca. Membiarkan hati kita bergetar membayangkan bahwa Maha Kuasa-nya Allah setiap segala sesuatu dan betapa indah dan ajaibnya al-Qur'an yang di turunkan-Nya, membayangkan cerita-cerita yang ada didalam al-Qur'an untuk kita ambil hikmahnya, menanamkan dengan dalam rasa takut kepada ancaman-ancaman dari Allah jika melanggar perintahnya, dan berusaha bagaimana agar bisa mendapatkan kenikmatan-Nya yang pol berupa surga bagi manusia yang selalu bertaqwa kepadanya.. Mengerti makna dan keterangan dalam al-Qur'an tentu saja tidak dari kamus, buku-buku, atau angan-angan sendiri, dibutuhkan ngaji atau belajar langsung dengan ustadz(ah) atau guru yang benar-benar mengerti tentang al-Qur'an.

Jadi mulai sekarang, kita berusaha bagaimana membaca al-Qur'an bukan hanya sekedar khatam saja, tapi juga bagaimana kita bisa mengerti apa yang dimaksudkan Allah untuk kita dari setiap ayat yang kita baca.

-Semoga Allah memberi Manfaat dan Barokah-
Tuesday, July 23, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Awas, Puasa Anda Bisa Batal !

Bulan Ramadhan ini setidaknya ada dua amalan pokok sebagai penghapus dosa-dosa orang beriman yaitu puasa dan shalat malam. Pengampunan dosa adalah hal yang paling diharapkan setiap umat manusia. Sebab siapa saja yang kelak menghadap Allah masih membawa dosa maka ia harus mampir ke neraka.

إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى (74)
Sesungguhnya barang siapa datang pada Tuhannya dengan membawa dosa maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam, mereka tidak mati di dalamnya dan tidak hidup.
[Surah Thoha (22) ayat 74]

Ramadhan adalah momen untuk instropeksi, melatih, dan menjaga nafsu syahwat. Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga namun puasa sebagai perisai dari perbuatan-perbuatan dosa dan tercela. Rasulullah s.a.w. pernah mengingatkan bahwa banyak umat Islam yang puasa namun hasilnya hanya lapar dan haus. Artinya puasa yang kita kerjakan dengan susah payah itu bisa BATAL, puasanya maupun hapus pahalanya.

1690 – حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ، وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ»
__________
[حكم الألباني] حسن صحيح
… Rasulullah s.a.w. bersabda: “Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala puasanya kecuali lapar, dan banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan pahala shalatnya kecuali lelah melek”.
[Hadist Sunan Termidhi No. 1690 Kitabu Shiam]

Setidaknya ada 4 perbuatan / tabiat yang dapat merusak pahala puasa:

Ucapan atau perbuatan dusta / bohong (قَوْلَ الزُّورِ)
Karena itu puasa merupakan sarana bagi umat Islam berlatih berbuat benar dan berkata jujur.
Perkataan dan perbuatan cabul (يَرْفُثْ)
Setiap Muslim yang sedang berpuasa hendaknya meninggalkan, ucapan maupun perbuatan kotor dan jorok; seperti melihat gambar-gambar porno atau nonton film-film cabul. Begitu juga semua perkataan dan bacaan yang bernada sensual dapat membatalkan pahala puasa.
Berbuat bodoh yaitu melanggar peraturan-peraturan agama, dengan serta merta akan membatalkan pahala puasa.
Marah-marah atau bertengkar.
Melatih kesabaran merupakan salah satu esensi dari ibadah puasa. Ketika seseorang memprovokasi yang membangkitkan kemarahan, cukup kita katakan, “Maaf kami sedang berpuasa”.
1903 – حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ المَقْبُرِيُّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ»
… Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan amalan dengan dusta, maka Allah tidak berkenan jika ia meninggalkan makanan dan minumannya”.
[Hadist Shohih Bukhari No. No. 1903 Kitabu Shiam]


1894 – حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ” الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ “
… sesungguhnya Rasulallah s.a.w. bersabda: “Puasa itu sebagai perisai maka jangan cabul, jangan berbuat bodoh, dan jika seseorang mengajak bertengakar atau mencela maka katakanlah ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa’ dua kali”.
[Hadist Shohih Bukhari No. 1894 Kitabu Shiam]

src: http://pengajian-ldii.net/2013/07/10/awas-puasa-anda-bisa-batal/
Sunday, July 21, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Meletakkan Al Qur’an Sebagai Pedoman Hidup

Hai, Sahabat KBM Al Manshurin Pingit dimanapun anda berada. Sudahkah  anda membaca Al Qur'an hari ini??? Atau sudah kah anda mengajarkan Al Qur'an kepada orang lain?




"Sampaikanlah dariku (Nabi) walaupun hanya satu ayat"            

Al Qur'an sering kita jumpa dalam kehidupan bahkan saat ini bisa saja berada disebelah anda. Mungkin ada perumpamaan tentang Al Qur'an seperti dibawah ini.
Andai Al Qur’an bisa berbicara, maka mungkin akan berkata:
“Waktu kau masih anak-anak, kau bagaikan teman sejatiku. Kau selalu membacaku dengan nada yang nyaring, Sekarang kau telah dewasa, nampaknya kau sudah tak berminat kepadaku, apakah aku bacaan usang? yang tinggal sejarah? Sekarang kau simpan aku di lemarimu dengan rapi, dan kau biarkan aku sendiri. Kumohon peganglah aku dan bacalah aku setiap hari, karena aku akan menjadi penerang dalam kuburmu nanti !“.
Al Quran merupakan sumber dari segala sumber yang ada di dunia. Bahkan didalamnya telah banyak ditulis tentang Akhirat, tempat dimana seluruh manusia dikumpulkan setelah mati. Tapi, apakah banyak orang Islam yang mau membacanya dan mau mengamalkan isinya? Juga, apakah mereka menghafalkan Al Qur’an huruf demi huruf kata demi kata kalimat demi kalimat? Apakah mereka lebih mementingkan membaca buku, majalah, bahkan novel-novel tebal dan lupa membaca Al Qur’an? Masya Allah, hidup hanya mencari hal-hal duniawi saja tidak akan berguna karena tujuan hidup yang sebenarnya adalah mencari surganya Allah dan takut akan nerakanya Allah. Semoga Allah senantiasa mengampuni dosa kita.aamiin
Al-Qur’an menurut bahasa berasal dari qara’a, yang berarti menghimpun dan menyatukan.
Dalam firman Allah didalam Al Qur’an telah dijelaskan dalam Surat Al Qiyamah ayat 17-18:

Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
Karena Al Qur’an telah dikumpulkan Allah menjadi satu melalui Nabi Muhammad SAW yang diberi wahyu oleh Allah dengan mengutus Malaikat Jibril untuk menuntun Nabi Muhammad SAW dalam melantunkan dan membaca Al Qur’an. Maka kita sebagai umat Islam yang diwajibkan membaca dan mengerti Al Qur’an harus senantiasa mengamalkannya sebagai wujud cinta kita kepada Allah SWT.
Al Qur’an juga memiliki nama-nama lain yang dapat memperjelas, sebagai berikut:
1.      Al Huda (Petunjuk)
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keragu-raguan padanya:petunjuk bagi mereka yang bertaqwa [Al Baqarah ayat 2]. Al Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia untuk selamat di dunia dan di akhirat.
2.      Al Furqon (Pembeda)
Pembeda antara yang baik dan yang buruk. Sungguh nikmat jika Allah menganugerahkah kepada kita sehingga bisa membedakan antara yang baik dan buruk, halal dan haram dan sebagainya.
3.      Ar-Rahman (Rahmat)
Sudah jelas bahwa Al Qur’an diturunkan di dunia melalui perantara agama yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena Al Qur’an merupakan “Rahmatan lil alamin” Rahmat bagi seluruh manusia. Maka bagi manusia yang beriman manusia akan terhindar dari kebimbangan dalam hidup jika mereka ikhlas membaca dan memaknai Al Qur’an.
4.      Asy-Syifa (Obat)
Tidak salah lagi, Al Qur’an juga sebagai obat dari penyakit. Terutama penyakit-penyakit hati seperti riya(sombong), dengki, marah, menggunjing orang dll. Seseorang yang ikhlas mentadaburi, mengaplikasikan, dan mengajarkan Al Qur’an diberi kesembuhan terhadap berbagai penyakit dan akan mendapatkan pencerahan dengan hati yang bersih, jernih, sehat, dan tebebas dari segala penyakit.

Jadi, Dalam hal ini marilah kita meninggikan (mengagungkan) Al Qur’an didalam posisi sebagai pedoman hidup dalam kehidupan kita. Mulai saat ini berubahlah dan menjadi pribadi yang selalu membaca dan mengamalkan Isi Al Qur’an dengan memaknai secara benar.
Friday, July 19, 2013
Ditulis oleh Unknown

Ketika Hati Berzina

Sahabat KBM al-Manshurin, ingatlah setiap melakukan kebaikan kita harus mempunyai niat lurus, karena Allah semata dan berhati-hatilah mengizinkan hati berangan-angan salah, salah satunya berangan-angan dan gejolak syahwat, apalagi ini sedang bulan Romadhon, berusahalah kita semua menyempurnakannya dengan memaksimalkan melakukan kebaikan-kebaikan dan menekan sedalam-dalamnya keburukan-keburukan yang kita lakukan agar (insyaa-Allaah) pada akhir Romadhon nanti pahala kita juga sempurna, ampunan untuk kita diberikan oleh Allah.

"Barangsiapa mendirikan puasa Romadhon dengan penuh keimanan dan kebaikan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Hadits Rowahu Bukhori wa Muslim)


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا، أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ، فَزِنَا العَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ المَنْطِقُ، والقلب تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ

“Sesungguhnya Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu (mata, lisan, hati) atau mendustakannya (mata, lisan, hati).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis di atas menjelaskan kepada kita hakikat zina hati yang dilakukan manusia. Membayangkan melakukan sesuatu yang haram, yang membangkitkan syahwat, itulah zina hati.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat yang lain bersabda:

الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ

“Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata dengan melihat (yang diharamkan), zina hati dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad)
Ditulis oleh Andry Maulana

Jomblo Tanda Beriman

Masih ingat dengan pengajian semalam suntuk desa Jetis spesial Manajemen Cinta yang di prakarsai oleh Tim Manajemen Cinta Jogjakarta 1 ? Mereka (Tim Manajemen Cinta Jogjakarta 1) memberikan beberapa materi bagaimana untuk tidak pacaran dulu, bagaimana menjadi jomblo terus sampai halal bagi kita untuk 'pacaran'. Masih ingat ? Berikut tulisan untuk mengingat-ingat kembali materi itu walaupuun ini sangat berbeda, tapi intinya sama.

Menurut sebagian besar, khususnya di kalangan muda-mudi, jomblo adalah status seseorang yang menunjukkan pribadi kuper, gak gaul, ketinggalan jaman, katrok, ndeso atau kampungan. Ada lagi yang sering kali jadi julukan, bahwa seorang yang jomblo adalah makhluk yang tidak laku. Hhehehe.. Saya (penulis) aja aman2 kok..

Seseorang dikatakan tidak jomblo ketika dia memiliki pacar. Padahal status pacar dan jomblo itu sekedar status sosial dalam kehidupan gaul remaja. Jadi, mereka yang memiliki pacar merasa gaul dan merasa selamat dari status jomblo. Mereka yang berstatus jomblo dianggap suatu aib dalam pergaulannya.
Karena pacar sekedar status sosial kehidupan gaul remaja, maka berpacaran hanya dijadikan kebanggaan dalam pergaulan mereka, sama sekali tidak ada niat untuk melanjutkan ke jenjang bahtera rumah tangga. Alasan mereka yang sekedar berpacaran karena mereka masih di bawah umur. Jadi, ngapain make meried segala?

Kebanggaan itu terasa ketika mereka berkumpul dengan teman-temannya, jalan-jalan berdua, dan saat galau ada yang menemani. Ketika berkumpul dengan teman-temanya, mereka sangat bangga karena di sampingnya ada seorang pacar, apa lagi teman-temannya bersama pacarnya. Ketika berjalan –ke mana aja- bisa boncengan, bisa gandengan, dan bisa makan berduaan di restoran atau warung. Ketika galau tidak lagi bingung harus mengadu pada siapa, bisa langsung curhat-curhatan ke pacarnya.

Mungkin itu aktifitas pacaran yang standar. Ada aktifitas pacaran yang lebih dari itu. Dalam kehidupan gaul remaja, selain pacaran sebagai status pribadi, pacaran juga sebagai hiburan sehari-hari yang dipenuhi aktifitas pelampiasan hasrat syahwat. Sekarang marak kelakuan mesum, seks bebas, dan hamil di luar nikah, itu semua terjadi karena status konyol itu (pacaran). Bahkan ada yang menganggap, jika masih belum pegangan, ciuman, dan pelukan, itu dianggap sebagai aib dalam kehidupan gaul mereka. Lebih parah lagi, jika masih perawan atau perjaka pun dianggap ketinggalan jaman. Na’udzubillah Min Dzalika…

Jika seorang remaja tidak memiliki pacar, siapa saja pasti yakin, dia tidak akan pernah berduaan, saling memandang penuh hasrat, pegangan, merapat, pelukan, ciuman, meraba-raba, apa lagi melakukan ‘hal itu’. Begitulah gambaran mulia seorang jomblo; dia tidak pernah berduan dengan lawan jenis, yang pada ujungnya akan sampai pada aktifitas… (gituan itu). Na’udzubillah Min Dzalika…

Jomblo itu bukan berarti dia kuper, ndeso, gak gaul, ketinggalan jaman, apalagi tidak laku atau tidak pernah jatuh cinta. Seseorang jomblo itu memiliki beberapa alasan, diantaranya:

Pertama, karena sibuk dengan aktifitasnya, baik sekolah, kuliah atau kerja.

Kedua, karena menutup hati sebab dia sudah mencintai seseorang meskipun tidak mungkin dimilikinya.

Ketiga, karena pacaran dianggap sesuatu yang tidak bermanfaat.

Keempat, karena mempertahankan reputasi yang seandainya dia berpacaran maka nama baik dia akan tercemar.

Kelima, karena bingung menentukan pilihan, sehingga dia memilih jomblo.

Keenam, karena tidak memiliki nyali untuk mengungkapkan perasaannya.

Ketujuh, karena trauma sebab tembakan pertama ditolak.

Kedelapan, karena dia menganggap bahwa dengan tidak pacaran dia akan mendapatkan jodoh yang tidak pernah pacaran juga (baik).

Kesembilan, karena semata-mata ingin menjaga kesucian dirinya (keimanannya).

Selain alasan-alasan di atas, jomblo juga memiliki nilai mulia sebagai seorang muda atau mudi. Karena dengan status jomblo dia akan terhindar dari perbuatan yang tidak bermoral, sebagaimana yang marak saat ini. Artinya, pacaran itu lebih rawan mengantarkan seseorang kepada maksiat dan jomblo (pasti) membuat seseorang lebih terjaga dari perbuatan yang dilarang agama. Tepatnya, sebenarnya jomblo merupakan salah satu upaya menjaga diri untuk tidak menuruti hawa nafsu. Upaya tersebut adalah ciri-ciri orang yang beriman. Allah berfiman:

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّواْ مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُواْ فُرُوجَهُمْ ذالِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30) وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُن… (31)

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. (QS. An-Nur: 30-31)

Ayat di atas menjelaskan tentang keimanan seseorang. Jika dia beriman, seharusnya dia menahan pandangannya agar tidak menjurus pada perbuatan hasrat syahwat.

Salah satu upaya yang jitu untuk menahan pandangan adalah jomblo. Karena jomblo lebih aman dari perbuatan hasrat syahwat. Namanya juga jomblo, makhluk yang selalu sendirian. Orang yang sendirian memang mau melakukan ‘hal itu atau gituan’ dengan siapa? hehehe…

Jadi, seorang yang jomblo termasuk seseorang yang beriman yang secara otomatis dia menahan pandangannya, dan tentu tidak ada kesempatan untuk melakukan perbuatan menuruti hasrat syahwat.

JOSH = JOMBLO SAMPAI HALAL

HIDUP JOMBLO !!!
Ditulis oleh Andry Maulana

Menikmati Pemberian dengan Bersyukur

Tidak ada yang lebih indah daripada kehidupan yang penuh dengan kesyukuran. Rasanya semua orang menginginkannya. Berbagai usaha pun dilakukan, mulai dari yang kecil berupa membina hari, kemudian hal yang gampang dan ringan dengan ucapan atau yang berat dan besar dengan tindakan-tindakan nyata.

Sayangnya tidak banyak orang yang pada akhirnya dapat merasakan predikat indah itu. Kesyukuran seperti “Timbul tenggelam didalam samudra kehidupan ini, Silih berganti”. Sebab jumlah nikmat yang tak terhitung dan sifat lupa dan lalai manusia akan nikmat itu sendiri. Alhasil, hidup berlimpah dengan rasa syukur menjadi barang yang sulit ditemukan. Tak jarang malah terlupakan.
Didalam Al Qur’an telah dijelaskan dalam Surat Al-Israa’ ayat 3 :






Artinya (Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.


Bahwa dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Nabi Nuh Allaihissalam merupakan salah satu  hamba yang ahli syukur. Selain itu juga Nabi Daud Allaihissalam yang juga merupakan hamba yang ahli syukur. Bahkan beliau pernah bertanya kepada Allah. “ Bagaimana aku mampu bersyukur kepadaMu ya Allah, sedangkan bersyukur itu merupakan nikmat dari Engkau? Kemudian Allah menjawab, “Sekarang engkau telah bersyukur kepada-Ku, karena engkau mengakui nikmat itu berasal dari-Ku”.
Berkaitan dengan masalah ini Rasullullah Solallahu Alaihi Wassalam pun menegaskan dengan sabdanya; “ Shalat yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat nabi Daud; ia tidur setengah malam, kemudian bangung sepertiganya dan tidur seperenam malam. Puasa yang paling dicintai oleh Allah juga puasa Daud; ia puasa sehari, kemudian ia berbuka di hari berikutnya, dan begitu seterusnya”. (Rowahu al-Bukhari, Muslim).
Demikian juga apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam masalah ini. Ketika turun Surat Fath ayat 1 yang menetapkan pengampunan Kepada Rasulullah atas dosa yang terdahulu dan yang akan datang, kesungguhan Rasulullah SAW dalam beryukur semakin menjadi. Shalat malamnya membuat kedua kaki beliau bengkak-bengkak, sehingga Aisyah pun berkata,”Kenapa engkau berbuat seperti ini? Bukankah Allah telah menjamin untuk mengampuni segala dosa-dosamu baik yang awal maupun yang akhir?”Rasulullah menjawab, “Afalam akuunu abdan syakuron”-Tidakkah aku menjadi hamba yang bersyukur-. (Rowahu Al Bukhari).
Dari hal tersebut diatas kita perlu menelusuri lebih sebagai hamba yang beryukur. Walaupun tertulis sedikit kita berharap dan berusaha menjadi bagian yang sedikit itu. Sebagai inspirasi cerita berikut menjadi keteladanan. “Suatu saat umar bin Khathab pernah mendengar seseorang berdo’a, “ Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan yang sedikit”. Mendengar itu, Umar terkejut dan bertanya,”Kenapa engkau berdo’a demikian?” Sahabat itu menjawab,”Karena saya mendengar Allah berfirman,” Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur”, makanya aku memohon agar aku termasuk yang sedikit tersebut,”
Maka dari itu butuh kesyukuran didalam semua hal yang pernah kita terima. Tapi kalau kita yakin Allah yang memberikan dan Allah yang mengambil semua itu maka kita perlu “Kewalahan Syukur” atas segala nikmat dari Allah SWT. Ucapan Syukur: Alhamdulillahirobbil A’lamin artinya segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Thursday, July 18, 2013
Ditulis oleh Unknown

Beratnya Dosa Zina

dosa zina, ancaman zina, hukum zina, apa itu zina, apa itu rajam
Perbuatan zina adalah merupakan suatu perbuatan yang sangat tercela, sangat keji, dan sangat menjijikkan baik menurut pandangan Allah maupun menurut pandangan manusia yang berakal sehat, maka sudah semestinya bila Allah memberikan azab yang demikian berat di dunia dan di akhirotnya. Di dunia, dengan berzina dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit yang mengerikan dan menjijikkan serta sangat membahayakan, baik bagi pelaku zina sendiri maupun bagi orang lain dan keturunannya, seperti AIDS yang akhir-akhir ini sempat menggoncangkan dunia bagaikan monster yang sangat menakutkan, konon katanya sampai saat ini belum ada satu pun ahli medis di dunia ini yang telah menemukan obat yang dapat menyembuhkannya, selain Allah.

            Zina hanya sebuah kata yang ringan didengar, namu akibat dari perbuatan zina dapat menimbulkan penderitaan lahir bathin yang sangat panjang, nama seseorang menjadi tercela, terlebih bagi wanita sebagai korban yang langsung akan menaggung akibatnya, seperti terjadinya kehamilan, yang pasti akan malu dan menjadi aib bagi dirinya, mencoreng-moreng nama baik keluarga dan anak yang dilahirkannya pun ikut menanggung penderitaan lahir bathin.

            Apabila perzinaan itu sudah merajalela, maka orang lain yang tak berdosa pun akan ikut menaggung resiko dan akibatnya, namun yang sangat mengerikan adalah azab dan kemurkaan Allah kelak di akhirot tentu lebih berat dan dahsyat. “Na’uudzu Billaahi Min Dzaalik(a)”. Lebih-lebih jika perzinaan itu dilakukan dengan istri tetangga, atau dengan mahrom sendiri, maka akan lebih besar lagi dosanya. Di samping mendapatkan dosa dari melakukan zina itu sendiri, juga ia mendapat dosa dari menyakiti hati tetangganya dan menghancurkan rumah tangga (bahasa jawa: ngerusak pager ayu).  Itulah laki-laki yang biadab. Apalagi bagi wanita, di samping ia menanggung dosa zina itu sendiri juga harus menaggung dosa karena telah mengkhianati suaminya dan menaggung penderitaan anak-anaknya bila ia sudah mempunyai anak. Maka, tidak berlebihan kiranya bila wanita yang demikian itu disebut wanita laknat pengkhianat.

Di dalam hukum Islam, perzinahan adalah termasuk pelanggaran berat dan dosa besar. Sesuai dengan hokum Islam yang berlaku di dalam Al-Qur’an, adalah apabila pelakunya masih ghoiru muhshon (bujang/gadis) maka harus dijilid (didera/dicambuk) seratus kali, dan apabila pelakunya sudah muhshon (bersuami/beristri/janda/duda) maka harus dirajam, yaitu ditanam separo badan dan dilempai dengan batu hingga mati. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, Surat An-Nuur, No. Surat: 24, Ayat: 2, yang artinya: “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.

            Ditopang juga dengan sabda Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, yang diriwayatkan oleh Ubadah bin Shomit dalam Hadits Muslim, yang artinya: “Ambillah sunnah dariku (Nabi Muhammad), ambillah sunnahku, sungguh Allah telah menjadikan jalan (taubat) bagi mereka (wanita), yaitu perawan dan bujang yang berjina  maka didera 100 X dan diasingkan selama satu tahun, sedangkan janda dengan duda yang berzina didera 100 X dan dirajam hingga mati”.

            Sungguh dhzolim orang yang hidup sekali di dunia ini hanya mencari kepuasan nafsu belaka, kepuasan yang hanya sesaat, yang hanya menuruti hawa nafsu, membiarkan Iblis/Syetan laknat Jahannam bersemayam di dalam dirinya dan melakukan perbuatan dosa menjadi suatu kebanggaan, ia tidak menyadari bahwa di dunia ini kewibawaannya akan hilang, umurnya pendek, menjadi fakir,  dan di akhirotnya kelak ia akan berhadapan dengan perhitungan amal yang buruk, dan akan merasakan penyesalan, penderitaan, kesengsaraan, murka Allah, azab neraka. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam di dalam Hadits Baihaqi, yang artinya: “Hai golongan orang-orang Islam, takutlah kamu sekalian kepada perbuatan zina, karena sesungguhnya akibat melakukan zina itu ada enam perkara, tiga perkara (akan diterima) di dunia, dan yang tiga perkara lagi (akan diterima) di akhirot. Adapun tiga perkara yang akan ia terima di dunia, adalah; 1). Hilang kewibawaannya, 2). Umurnya pendek. 3). Fakir selamanya. Sedangkan tiga perkara yang akan ia terima di akhirot kelak, adalah; 1). Mendapat murka Allah, 2). Hisaban amal yang buruk, 3). Azab akhirot (neraka)”.

Sebagaimana yang telah dijelaskan juga oleh Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Hasan bin ‘Arofah dari Anas bin Maalik, yang artinya: “Pada hari kiamat nanti ada tujuh golongan, Allah tidak mau melihat mereka, dan Allah tidak mau mensucikan mereka, dan Allah tidak mau mengumpulkan mereka bersama orang-orang yang beramal kebajikan, dan Allah akan memasukkan mereka yang paling awal ke neraka, kecuali jika mereka bertaubat. Dan barangsiapa yang bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. (Tujuh golongan itu) ialah; 1). Orang yang menikahi tangannya (yaitu: onani/masturbasi), 2). Orang yang mengerjai (homo sex) dan 3). Orang yang dikerjai (lesbian), 4). Orang yang membiasakan minum arak, 5). Orang yang memukul orangtuanya hingga orang tuanya minta tolong (kesakitan), 6). Orang yang menyakiti tetangganya hingga tetangganya itu melaknatinya, dan 7). Orang yang menzinai (istri) tetangganya”.

            Di dalam Hadits Zawajir Juz 2 Hal 137, Rosulullahi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda:
Yang artinya: “Dan di dalam neraka Jahannam terdapat jurang, namanya “Jubbul Hazan”. Isinya ular-ular dan kalajengking-kalajengking. Setiap kala jengking, besarnya sebighol (sejenis kuda), ia mempunyai 70 (tujuh puluh) duri penyengat. Di dalam setiap duri penyengatnya mengandung racun. Tugasnya, menyengat orang yang melakukan perzinahan sambil menuangkan racun bisanya kedalam tubuh orang yang melakukan zina tersebut. Terus menerus dia merasakan sakit yang amat sangat akibat sengatan kalajengking itu, selama 1000 (seribu) tahun, sehingga dagingnya hancur dan dari lubang kemaluannya mengalir nanah yang sangat busuk”.

Pelanggaran had/zina ini telah menjadi salah satu target keberhasilan Iblis dan bala tentaranya untuk menghancurkan manusia dan menggagalkan jalan menuju suganya orang iman, sebab tidak ada sesuatu akibat dari perbuatan dosa yang seberat akibat perbuatan zina setelah syirik (menyekutukan Allah dengan yang lain). Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam di dalamsebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dari Hisyam bin Maalik, yang artinya: “Tidak ada dosa yang paling besar sesudah syirik di sisi Allah daripada seorang laki-laki yang meletakkan spermanya di dalam rahim yang tidak halal baginya”.

Didalam Hadits Tirmidzi, Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda:
Yang artinya: “Ketika orang mukmin berzina maka dia bukan orang mukmin. Dan ketika orang mukmin mencuri maka dia bukan orang mukmin, akan tetapi (lain halnya jika dia) bertaubat”.

Dengan berbuat zina seseorang akan kehilangan segala-galanya; di dunianya tidak berwibawa, menjadi orang fakir, umurnya pendek, dan di akhirotnya; mendapat murka Allah, hitungan amalnya buruk sekali, dan menadapat azab yang sangat berat (yaitu siksa neraka).

            Yang patut kita waspadai adalah jika perzinaan sudah merajalela di muka bumi ini, maka Allah akan meratakan siksanya kepada semua manusia, artinya tidak hanya pelaku zina saja yang terkena akibatnya, akan tetapi juga orang lain yang tidak tahu-menahu pun akan terkena dampak negatifnya, yakni timbulnya bermacam-macam bencana sebagai siksa. Sebagaimana juga yang telah dijelaskan oleh Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam di dalam Hadits Ahmad dari Maimunah, yang artinya: “Tidak henti-hentinya ummatku dalam keadaan baik, selama anak hasil perzinaan tidak merajalela di kalangan  mereka. Jika anak hasil zina sudah merajalela di kalangan mereka, maka Allah hampir-hampir saja meratakan siksa kepada mereka”.

            Maka dari itu, bagi kita sebagai orang-orang Islam hendaknya hadits-hadits diatas kiranya dapat menjadi bahan renungan dan control diri kita yang berharga untuk meningkatkan keimanan, kefahaman dan ketaqwaan kita sehingga dalam hidup di dunia yang hanya sementara ini benar-benar dapat kita gunakan untuk berbuat yang bermanfa’at dan yang terbaik dengan kita dasari untuk mencari pahala yang sebanyak-banyaknya, memperoleh rohmat Allah dan ridho-Nya sehingga kita sewaktu-waktu mati dalam keadaan khusnul khotimah. Amiin

-Oleh : KH. Subandi Baiturrahman-
Wednesday, July 17, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Siksaan Paling Ringan di Neraka

Kemarin sempat bahas tentang sampel neraka dan memperingatkan bahwa siksaan di dalam neraka itu adalah sangat pedih. Tidak ada satupun makhluk yang mampu menjalaninya. Jika ditanya kepada hati maukah dia masuk ke dalamnya, jawabnya pasti tidak, karena hati membisikkan kita untuk tidak melakukan pelanggaran, tapi hawa nafsu-lah yang membuat semua pelanggaran itu terjadi. Jika diri tidak kuat, hati kalah, pikiran baik terabaikan, hawa nafsu-lah yang bertindak, sehingga menghancurkan harapan-harapan kita untuk mendapatkan kenikmatan pol surga yang penuh dengan kenikmatan didalamnya. Apalagi sampai melakukan dosa-dosa pelanggaran had, dosa besar yang hukumannya tidak bisa dijalankan di negara ini, seperti berzina. Pelaku perzinahan, mereka menutup pintu surga mereka sendiri, harapan untuk kesana sangat kecil sekali. Wallahu'alam. Na'udzubillaahi min Dzalik

Didalam neraka tidak ada pertolongan, sedikit kenikmatan-pun tidak akan pernah didapatkan. Yang ada hanyalah siksaan, dari awal hingga kekal selama-lamanya. Dan tahukah manteman siksaan paling ringan di neraka ?

An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi SAW. bersabda: Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka di hari kiamat, ialah orang yang di bawah telapak kakinya diletakkan bara api yang dapat mendidihkan otaknya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Membayangkan hal itu sudah sangat ngeri. Maka dari itu, saling mengingatkanlah, dan semoga kita semua terhindar dari perbuatan yang bisa membawa kita kesana. Berusahalah selalu melakukan pengamalan ahli surga, karena tidak ada nikmat dan keuntungan yang lebiih baik daripada surga,  yang mana penghuninya surga adalah mereka yang beramal sholih (kebaikan) dan penghuni surga itu adalah orang-orang yang kekal selama-lamanya.
Tuesday, July 16, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

(Jika Aku ) Pacaran, (Maka Aku) Pengikut Setan

Tulisan hari ini menyambung tulisan nasehat tadi malam mengenai bagaimana memilih jodoh yang baik. Karena sampai hari ini tidak sedikit orang yang melakukan peng-halal-an berpacaran bahkan setiap hari semakin bertambah. Sekalipun dia mengaku Islam, mengaku orang iman, mengaku orang yang berdasarkan Qur'an Hadits, katanya ada pacaran Islami. Solusi bagi mereka yang masih melakukan pacaran atau berfikir untuk itu adalah MENIKAH. Daripada terjerumus ke lembah kemaksiyatan, zina, dan dosa ? Pilih mana ? Pacaran dengan segala resikonya atau menikah dengan segala keindahannya ?

Mbak Bro dan Mas Bro, pacaran itu tidak boleh, harom. Mengenai hal itu sudah jelas dan sangat sering di sampaikan di pengajian KBM al-Manshurin bahwa PACARAN ITU HAROM !. Tapi insya-Allah, anggota pengajian, remaja masjid dan muda-mudi KBM al-Manshurin tidak ada satupun yang melakukan pacaran. Disana-sana, diluar sana itu, gak tahu dimana, ada sebagian dari mereka yang terlalu pandai memelintir dalil berkata "itu boleh asal tidak melanggar". Eittt...! Tunggu ! Siapa yang menjamin itu tidak melanggar ? Kalau sudah ada ikatan namanya pacaran di jamin juga pasti ada kata-kata sayang, kata-kata cinta, atau ungkapan-ungkapan lainnya yang mengarah pada kemaksiyatan atau jika bertemu bertatap-tatapannya 'berbeda'. Apa itu bukan pelanggaran ? Apa itu bukan dosa ? Mungkin memang ada yang ketika pacaran tidak melakukan apapun cuma sebatas 'status', tapi kemudian di nasehati sama setan. "Sudah pacaran kok gak SMS-an ?", sudah SMS-an eh di nasehatin lagi, "Sudah SMS-an kok gak ungkapin sayang ?" "Sudah saling sayang kok gak ketemuan ?", "Sudah ketemuan kok gak pegang-pegangan ?" "Sudah pegang-pegangan kok gak ZINA ?!!!" Na'udzubillaahi min dzalik

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang jelek (QS. al-Isro' : 32)

Nahlo, dekat-dekat saja tidak boleh, apalagi sampai berbuat zina. Pacaran itu akan membawa kearah perzinahan, dekat dengan zina, mempermudah jalan untuk melakukan itu. Maka jauhilah jika mengakui bahwa al-Qur'an adalah petunjuk yang benar.

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, jangan sekali-kali ia berdua-duaan dengan wanita (yang bukan mahrom) tanpa disertai oleh mahrom si wanita karena yang ketiganya adalah setan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Senang sama setan ? Kita semua sudah tahu setan adalah musuh yang nyata bagi kita semua. Pacaran itu terasa indah, enak, dan ---ah apalah itu---. Siapa yang menghias-hiasinya ? Siapa yang membujuk kearah itu ? Allah ? Jelas bukan ! Jawaban yang pasti benarnya adalah setan. Melakukan pacaran berarti meng-iya-kan bujuk dan rayuan setan. Melakukan pacaran berarti setuju dengan jalan yang dibuat oleh setan, jalan menuju neraka !

NERAKA itu PANAS, Coba saja tes sampel neraka yang sekecil az-zarroh (satuan terkecil dari benda) yang ada didapur atau di korek api ? Tes 2-3 detik saja di atas tangan. Insya-Allah pasti panas. Dan kemudian bayangkan jika api kecil dan panasnya cuma sekecil zarroh itu dilipatkan beribu-ribu kali dan membakar tubuh manusia selama ribuan, jutaan, milyaran, trilyunan tahun? kekal selama-lamanya ? Apa sanggup ? Na'udzubillaahi min dzalik.
Kalau detik ini masih pacaran, putuskan saja, mumpung masih bulan Romadhon, jangan biarkan pengamalan kita terkikis karena dosa itu. Bersamalah menuju, mengajak, dan tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan janganlah menuju, mengajak, dan tolong-menolong dalam keburukan. Berilah contoh yang baik bagi adik-adik kita dan orang-orang disekitar kita, bukankah kita sering mengaji al-Qur'an dan Hadits berulang-ulang hampir setiap hari ? Bab tentang zina dan pelanggaran dalam pergaulan sudah sangat sering kita bahas. Sudah mengerti dalil bahkan mungkin pernah mengajak dan menasehati orang lain untuk tidak melakukan pacaran tapi malah pacaran, itu namanya ORANG MUNAFIQ.  Mulai sekarang, putuskan saja. Siap ? Harus siap. Dan bertaubatlah, sesungguhnya Allah itu Maha Menerima Taubat hamba-Nya.

-Semoga Allah Memberi Manfaat dan Barokah-
Monday, July 15, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Izinkan Aku Melamarnya | Bagaimana Memilih Istri

Topik kayak begini ini yang menarik dibahas dikalangan muda-muda. Apalagi yang sudah mendekati garis merah alias usia nikah. :) Bener gak ? Kalau mau tahu lebih banyak langsung saja ke TeKaPe...

Bray Broh Brew..., Mencari calon pendamping hidup bagi seorang Muslim itu bukanlah perkara yang gampang, walaupun ada sebagian orang yang mengatakannya gampang, ah itu belum tentu. Mencari seorang istri tidak sama seperti mencari barang di toko atau supermarket. Atau mungkin malah mencari istri lewat twitter, facebook atau media sosial lainnya. Si Dia buat status bagus menyayat hati bikin klepek-klepek---halah---, di dunia nyata ternyata orangnya parah. Foto profilnya cuantik sekali, tapi ternyata editan potosop ---nahlo---. Islam sendiri menggariskan beberapa ciri dalam memilih calon isteri yang bisa menemani dalam menjalani agama ini dengan lurus sampai ajal menjemput.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Sebaik-baik wanita adalah wanita yang dapat menggembirakanmu apabila dilihat, menthaatimu apabila disuruh dan menjaga dirinya serta hartamu apabila kamu tidak ada.” (Riwayat At-Thabrani)

Sifat yang perlu diberi keutamaan mencakupi raut wajah yang menyenangkan, akhlak baik terhadap suami, amanah dan setia. Raut wajah yang menyenangkan meliputi dari semua segi meliputi kecantikan, senyuman dan tutur kata ketika berbicara. Faktor seperti ini sering sangat dititikberatkan oleh kebanyakan laki-laki dalam soal memilih pasangan hidup.

Agama yang sama atau se-iman dan akhlak yang baik ini yang harus dijadikan acuan utama. Faktor ini untuk menjamin kerukunan rumah tangga. Isteri yang baik ialah isteri yang mentaati perintah dan suruhan suami selama perintah itu tidak maksiyat.

Satu lagi ciri dalam memilih calon isteri ialah amanah dan setia. Isteri yang amanah dan setia bisa disebut sebagai isteri yang baik dan solehah. Mereka dapat menjaga kehormatan diri dan harta suami sekalipun ketika suami tidak ada di rumah.

تَرِبَتْ يَدَاكَ }...وَالْمُرَادُ بِالْحَدِيثِ أَنَّ الْمَرْأَةَ تُنْكَحُ فِي مُطْلَقِ قَصْدِ النَّاسِ لِتِلْكَ الْأَرْبَعِ ، ثُمَّ بَيَّنَ مَا هُوَ الْحَقِيقُ بِالرَّغْبَةِ مِنْهَا بِقَوْلِهِ : فَإِنْ ظَفِرْتَ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ ، فَلَا يُنَافِي قَوْلَ بَعْضٍ : إنَّ مَنْ تَزَوَّجَ امْرَأَةً لِمَالِهَا يُبْتَلَى بِالْفَقْرِ ، أَوْ لِجَمَالِهَا قَبَّحَهَا اللَّهُ فِي عَيْنَيْهِ وَقَلْبِهِ ، وَأَطْغَاهَا جَمَالُهَا وَفِتَنَهَا ، أَوْ لِحَسَبِهَا وَعِزِّهَا أَذَلَّهُ اللَّهُ ، وَإِنَّمَا يَقْصِدُ بِالتَّزَوُّجِ حِفْظَ دِينِهِ وَاتِّبَاعَ السُّنَّةِ وَالثَّوَابَ ، فَمَنْ تَزَوَّجَ وَقَصَدَ التَّمَوُّلَ بِالْمَرْأَةِ أَوْ الْعِزَّ بِهَا أَوْ لِجَمَالِهَا فَقَدْ اسْتَعْمَلَ مَا وَضَعَهُ اللَّهُ لِحِفْظِ الدِّينِ وَبَقَاءِ الدُّنْيَا وَالتَّعَاوُنِ عَلَى الْخَيْرِ فِي غَيْرِ ذَلِكَ ، 

Rasulullah SAW bersabda : ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”.
(HR. Bukhori dan Muslim)

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, al Bazzar dan Baihaqi dari Abdullah bin Amr, Nabi bersabda,

لَا تَنْكِحُوا النِّسَاءَ لِحُسْنِهِنَّ فَلَعَلَّهُ يُرْدِيهِنَّ ، وَلَا لِمَالِهِنَّ فَلَعَلَّهُ يُطْغِيهِنَّ ، وَانْكِحُوهُنَّ لِلدِّينِ ، وَلَأَمَةٌ سَوْدَاءُ خَرْقَاءُ ذَاتُ دِينٍ أَفْضَلُ

“Janganlah kalian menikahi perempuan karena cantiknya. Boleh jadi kecantikan tersebut akan membinasakannya. Jangan pula karena hartanya karena harta boleh jadi akan menyebabkannya melampaui batas. Menikahlah karena agama. Sungguh budak hitam yang cacat namun baik agamanya itu yang lebih baik” (HR. Ibnu Majah. Albani : Dhoif)

Kecantikan seseorang wanita tanpa disertai dengan akhlak baik, tidak akan menepati ciri-ciri wanita solehah. Hasil pernikahan yang dilangsungkan atas dasar hanya karena kecantikan wajah semata-mata juga mungkin tidak mendatangkan kebahagiaan dan kegembiraan.

Cantik itu bukan cuma cantik di wajah, tapi meliputi semua perkara. Kecantikan juga termasuk dalam soal akhlak, budi pekerti, kasih sayang dan kefahaman. Inilah kecantikan yang sebenarnya dan kecantikan yang sempurna, seharusnya faktor inilah yang dijadikan dalam memilih calon istri. Oleh karena itu sebelum memilih istri harus dilihat wajahnya (kecantikan fisik) dan lihat bagaimana agama dan akhlaknya (kecantikan sebelah dalam, inner beauty)

Selamat mencari istri -hlo-, semoga nantinya setelah dapat dan cocok bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah, tolong-menolong didalam senang dan susah dan didalam agama Allah. Amin
Sunday, July 14, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Niat Karena Allah Semata

Sebagai seorang Muslim, Tuhan kita hanya satu yaitu Allah, berarti kita jika melakukan aktivitas ibadah apapun yang memang dasar dari ibadah itu adalah untuk mengharapkan ridho dan rohmat dari Allah, ya seharusnya niatnya juga lurus HANYA untuk itu, bukan karena yang lain.

Allah itu adalah Dzat yang Maha Tahu, Allah akan murka jika sesuatu yang seharusnya untuk-Nya tapi diniatkan untuk yang lain ada dengan niat selain karena Allah adalagi niat yang lain (niat ganda). Seorang manusia saja ketika diperuntukkan sesuatu yang terlihat baik tetapi sebenarnya dibalik sesuatu yang terlihat baik itu ada terselubung hal jelek, orang itu pasti akan marah dan tidak suka. Apalagi Allah yang Maha pedih siksa-Nya ?

وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَى - ١٩ إِلَّا ابْتِغَاء وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى - ٢٠ وَلَسَوْفَ
يَرْضَى - ٢١
“Dan tidak ada bagi seseorang yang dibalas dengan kenikmatan Allah (Surga) di sisi Allah. Kecuali (amalannya) karena mencari wajah Allah Tuhannya yang Maha Mulya. Dan mereka akan senantiasa berbahagia”. (Quran Surat Al Lail ayat 19-21)

أُولَـئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ
وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka {1} siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. ”.(Quran Surat Al Isro' ayat 57)


    إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصً وَبْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ ... الحديث*
    رواه النسائى عن أبى أمامة الباهلى
“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan kecuali amalan itu murni dan didasari niat mencari wajahNya (Allah)”.(Hadist riwayat Nasa i dari Abi Amamah)

    عَنْ شَدَّادٍ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَى اللَّه عَلَيهِ وَسَلَمَ إِنَّ أَخْوَفُ عَلَى أُمَّتِى
    الإِشْرَاكُ بِاللهِ أَمَا إِنّى لَسْتُ أَقُولُ يَعْبُدُوْنَ شَمْسًا وَلاَ قَمَرًا وَلاَ وَثَنًا وَلَكِنْ
    أَعْمَالاً لِغَيْرِ اللهِ وَ شَهْوَةً خَفِيَّةً* رواه ابن ماجه
 “Sesungguhnya yang paling Aku (Nabi) khawatirkan terhadap umatku adalah syirik pada Allah. Ingatlah sesungguhnya tidak aku katakan mereka menyembah matahari, rembulan atau berhala akan tetapi beberapa amalan yang dikerjakan dengan niat tidak karena Allah dan ada keinginan lain yang tersembunyi (samar)”.(Hadist riwayat Thobroni)

    مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمً مِمَّا يُبْتَغَ بِهِ وَجْهُ اللهِ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُضِبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ
    الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ* رواه أحمد عن أبى هُرَيرة
“Barang siapa mempelajari suatu ilmu yang semestinya ditujukan untuk mencari wajah Allah Azza wa Jalla namun ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kekayaan dunia maka dia tidak akan mencium bau wanginya Surga pada hari kiamat”.(Hadist riwayat Ahmad dari Abi Huroiroh)

Ingatlah bahwa kita semua diciptakan untuk menyembah dan beribadah kepada Allah, HANYA KEPADA ALLAH. Ketika sholat, puasa, haji, zakat, belajar al-Qur'an dan Hadits, baca Qur'an, berkurban, shodaqoh, infaq dan melakukan hal-hal baik lainnya niatkan semata-mata hanya karena Allah.

Semoga Allah memberi manfaat dan barokah
Saturday, July 13, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Satu Pesan Beda Makna

Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Sebelum meninggal, ayah mereka berpesan dua hal :


"Jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu" "Jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari."


Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.


Ibunya yang masih hidup menanyakan hal tersebut kepada mereka.


Jawab anak yang bungsu :


"Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak."


Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang ibupun bertanya hal yang sama.


Jawab anak sulung :


"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama."



Bagaimana dengan Anda ?
Friday, July 12, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Infaq untuk Umpan Menambah Kekayaan

Memberi itu selain memberikan kepada yang memberi pahala yang berlipat-lipat yang akan di nikmati di akhirot tapi juga memberikan yang memberi itu keuntungan yang tidak dia sangka-sangka di dunia, salah satunya rizki dan hartanya akan di tambah oleh Allah.

Menurut sabda Rosulullohi shollallohu ‘alaihi wasallam dalam Hadits Shohih Muslim, yang berbunyi:

 “Maa min yaumin yush-bihul ‘ibaadu fiihi illaa malakaani yanzilaani fayaquulu ahaduhumaa Alloohumma a’thi munfiqon kholafan wayaquulul aakhoru Alloohumma a’thi mumsikan talafan”

Yang artinya: “Tidak ada dari hamba-hamba dipagi hari kecuali ada dua malaikat yang turun lalu salah satu dari kedua malaikat itu berdo’a “Ya Alloh, berilah ganti pada orang yang infaq”, dan yang lain (malaikat yang satunya lagi) berdo’a “Ya Alloh berilah kerusakan orang yang menahan (sebenarnya dia bisa infaq tapi tidak mau infaq)”.

Berdo'alah selalu pada waktu-waktu mustajab memohon kepada Alloh Ta’alaa untuk bisa shodaqoh dan infak yang banyak karena Alloh. Menurut firman Alloh yang tersurat di dalam Al-Qur’an, Surat Saba’, No. Surat: 34, Ayat: 39, yang berbunyi: Wamaa anfaqtum min syai-in fahuwa yukhlifuh”, yang artinya: “Dan apa-apa yang kamu infaqkan, maka Alloh akan menggantinya”.

Alloh Ta’alaa berfirman, yang artinya: "Sesungguhnya Alloh menukar dari orang-orang iman, diri mereka dan harta-harta mereka dengan sesungguhnya Alloh memberikan surga pada mereka". (QS. At-Taubat, No. Surat: 9, Ayat: 111).

Di dalam Surat Al-Baqoroh, No. Surat : 2, Ayat : 271, Alloh berfirman, yang artinya : “Jika kamu menampakkan sodaqoh (mu dengan tujuan biar dicontoh orang lain) maka itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya (tidak menyiarkan/ tidak mencatat) dan kamu berikan kepada orang orang fakir maka itu baik sekali bagimu. Dan Alloh akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu dan Alloh mengetahui pada apa-apa yang kamu kerjakan”.

Alloh Ta’alaa berfirman, yang artinya: "Hai kamu sekalian, ingatlah, kamu ini adalah orang-orang yang diajak untuk infak (menafkahkan hartamu) pada jalan Alloh. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya kikir itu dari dirinya sendiri. Dan Alloh-lah yang Maha Kaya sedangkan kamu adalah orang-orang yang fakir (membutuhkan kepada-Nya); dan jika kamu berpaling (tidak mau infak) niscaya Dia (Alloh) akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (yang lebih baik); dan mereka (yang akan menggantikan) tidak akan seperti kamu (yang pelit) ini". (QS. Muhammad, No. Surat: 47, Ayat: 38).

Maka dari itu ayo sahabat-sahabat KBM al-Manshurin, Pingit, mulai saat ini kita budayakan selalu memberi infaq dari rizki yang kita punya, apalagi ini bulan Romadhon yang mana kebaikan-kebaikan termasuk infaq pahalanya dilipat gandakan oleh Allah.
Thursday, July 11, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

KBM AM : Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Romadhon 1434 H

Alhamdulillahi-robbil-'alamiin, kita sekarang sudah memasuki bulan yang penuh barokah dan keutamaan dari Allah Tuhan Semesta Alam. Malam ini adalah permulaan Jamaah Masjid al-Manshurin dan seluruh anggota KBM al-Manshurin mulai dari yang kelas TKA/TPA, pra-Remaja, Remaja, Orang Tua, Lansia mulai mengerjakan sholat tarawih, besok sebelum shubuh sudah mulai bersahur, dan di hari esoknya sudah mulai berpuasa, subhanallah, ini merupakan kenikmatan yang sangat.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Didalam kesempatan yang sangat berbahagia dan terasa penuh kenikmatan ini, segenap pengurus dan anggota pengajian KBM al-Manshurin mengucapkan :

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA ROMADHON 1434 H, SEMOGA ALLAH MENERIMA 'AMAL IBADAH YANG KITA LAKUKAN DAN MENGGOLONGKAN KITA SEMUA TERMASUK HAMBA-HAMBANYA YANG BERTAQWA. aamiin


Tuesday, July 9, 2013
Ditulis oleh Andry Maulana

Penjelasan Mengapa 1 Romadhon Jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013

JAKARTA - Pemerintah telah memutuskan 1 Ramadan 1434 H jatuh pada Rabu 10 Juli 2013. Keputusan ini diambil karena tim yang disebar di sejumlah daerah tidak melihat kemunculan hilal.
Menurut Anggota Badan Hisab dan Rukyat Planetarium, Cecep Nurwendaya, tidak ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Ramadan 1434 H hari ini (9/7) dapat teramati di seluruh Indonesia.
Sebab, dari perhitungan posisi hilal pada saat matahari terbenam di pos observasi bulan pelabuhan ratu-Sukabumi pada Senin (8/7/2013) menunjukan tinggi/Irtifa' hilal baru mencapai 0,65 derajat dengan jarak busur bulan dan matahari 4,55 derajat. Umur hilal 3 jam 35 menit 52 detik dan iluminasi hilal 0,18 persen.
Sedangkan, dasar kriteria Imkanurukyat adalah dengan ketinggian hilal 2 derajat sementara ketinggian hilal saat ini baru 0,65 derajat. "Artinya tidak ada referensi pelaporan hilal awal Ramadhan 1434 H dapat terlihat di wilayah Indonesia hari ini," tegasnya di Kemenag, Jakarta.
Jika Hilal benar tidak terlihat hari ini, maka bulan Syakban akan digenapkan menjadi 30 hari dan awal Ramadhan kemungkinan akan jatuh hari Rabu 10 Juli 2013.
Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama RI Muchtar Ali, menegaskan dari hasil pengamatan hilal yang dilakukan tim dari Kementerian Agama, semua menyatakan tidak dapat melihat hilal saat ini.
"Laporan rukyat dari 36 orang di 33 provinsi, semua menyatakan tidak melihat hilal," jelas Muchtar dalam Sidang Isbat di Auditorium Kemenag.
Dalam laporan pengamatan rukyat, Menteri Agama RI, Suryadharma Ali memberikan kesempatan kepada ormas-ormas Islam yang hadir untuk memberikan tanggapan atas hasil pengamatan tersebut.
Karena dari hasil pengamatan ternyata Hilal dinyatakan tidak terlihat, maka pemerintah kemungkinan akan menetapkan awal Ramadan pada Rabu 10 Juli 2013.
Hasil ini berbeda dengan penetapan Muhammadiyah yang telah menetapkan bahwa awal Ramadan jatuh pada hari Selasa 9 Juli 2013, besok.(okezone/9/7/13)
Ditulis oleh Andry Maulana

KBM AM : Selamat Menyambut Bulan Romadhon

Tidak terasa, hari ini adalah hari terakhir kita tidak berpuasa karena insyaAllah besok kita akan memasuki bulan suci Romadhon 1434 H / 2013 M. Sangat bahagia, bagaimana tidak, pada bulan Romadhon pahala di obral oleh Allah Tuhan Semesta Alam, setiap kebaikan di lipat gandakan oleh-Nya, orang-orang yang mengharapkan ampunan akan di ampuni, syaiton-syaiton dibelenggu, pintu-pintu neraka di tutup, pintu-pintu surga di buka, terdapat malam yang lebih baik dari 1000 bulan (Lailatul-Qodr) di salah satu malamnya dan masih banyak lagi. Subhanallaah !

Di Masjid al-Manshurin sendiri acara-acara yang akan di adakan lebih spesial di bulan Romadhon daripada hari-hari biasanya, seperti tarowih berjamaah, ada asrama al-Qur'an untuk muda-mudi, tadarrus al-Qur'an bersama, nasehat-nasehat agama spesial Romadhon, i'tikaf di 10 hari terakhir bulan Romadhon untuk mencari malam Lailatul-Qodr dan masih banyak acara-acara lainnya. Semoga Allah selalu memberikan kelancaran dan kebarokahan.
"Allaahumma Ballighnaa Romadhon, Allaahumma Ballighnaa Romadhon, Allaahumma Ballighnaa Romadhon". 
Akan sangat beruntung buat yang bisa 'sukses' menjalani semua kebaikan-kebaikan yang di tawarkan di bulan ini, dan sebaliknya akan sangat rugi untuk yang meremehkannya bahkan tidak melakukannya sama sekali. Berdo'alah kepada Allah semoga kita bisa mencapai Romadhon dari awal sampai akhir, berdo'alah kepada Allah agar kita semua selalu di berikan kelancaran dan kebarokahan dalam menunaikan ibadah Puasa Romadhon tahun ini. Aamiin.

Segenap pengurus dan anggota KBM al-Manshurin mengucapkan :
"Selamat Menyambut Bulan Suci Romadhon 1434 H / 2013 M. Mohon Maaf Lahir dan Batin"

الحمد لله جزاكم الله خيرا
Ditulis oleh Andry Maulana

Tulisan Pertama KBM al-Manshurin Pingit

Assalaamu'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh...

Alhamdulillah hadana lihada wama kunna linahtadiya laula an hadanalloh, mayadihi lahu falamudillalah wamayudlihhu fala hadiyalah. Ashadu ala ilaha ilallah waashadu ana muhammadan abduhu warosuluh sholallahu alaihi wasallam wa'ala alihi wa ash-habihi.Amma ba’du. 
Pertama dan yang paling utama, marilah kita memuji dan mengucap syukur kepada Allah karena telah banyak memberi kita nikmat yang nikmat-nikmat tersebut tak ada satupun makhluk yang mampu menghitungnya, terlebih lagi atas nikmat hidayah berupa agama Islam yang haq, yang benar ini, yang telah di berikan-Nya kepada kita, itu merupakan nikmat yang paling besar dan sangat wajib untuk kita syukuri.Alhamdulillahi robbil'alamiin. Dan untuk para perantara agama mulai dari Nabi Muhammad SAW diteruskan para Shohabat, Tabiin, Tabiit-tabiin, Ulama'us-Sholihin, Muballighin-muballighoh, Ustadz-Uztadzah, para guru, orang tua sehingga kabar dan risalah agama yang haq ini sampai kepada kita semua, kepada mereka kita syukuri Alhamdulillahi Jazaahumullaahu Khoiron.

LDII Jogja, LDII Pingit, Masjid al-Manshurin, Muda-mudi Pingit, KBM al-Manshurin
Plang Masjid Al-Manshurin Pingit
Halo Sahabat KBM al-Manshurin semuanya, semoga Allah senantiasa memberikan rohmat, barokah dan kesehatan kepada kita semua. Ini merupakan tulisan pertama untuk web KBM al-Manshurin  Pingit ini. Di tulisan pertama ini, kami ingin mengucapkan Alhamdulillaahi Jazaakumullaahu Khoiron kepada pembaca semua karena sudah meng-klik web ini.

Didalam web ini nantinya akan di isi artikel-artikel tentang Islam dan artikel umum lainnya, tulisan-tulisan mengenai acara-acara yang di lakukan dari KBM al-Manshurin Pingit dan tulisan-tulisan bebas oleh penulis web ini.

Web ini di kelola oleh muda-mudi al-Manshurin Pingit. Mungkin sebelum melihat tulisan berikutnya, kami memberitahukan dulu tujuan dan apa KBM al-Manshurin itu. KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar) Al-Manshurin adalah Majlis Ta'lim yang mengajarkan al-Qur'an dan Hadits kepada siapapun yang ingin ikut dan ingin belajar. Anak kecil, remaja, orang tua, atau lansia, semua boleh, tidak ada batasan umur untuk mengetahui kebenaran al-Qur'an-Hadits. Setelah mengetahui isi dari al-Qur'an dan Hadits, anggota KBM al-Manshurin di bimbing bagaimana mengamalkannya, agar ilmu yang di dapat tidak hanya sekedar ilmu tapi bagaimana agar ilmu tersebut bisa bermanfaat bagi diri dan orang lain. Di KBM al-Manshurin tidak hanya belajar-mengajar al-Qur'an dan Hadits tapi juga di ajari tentang teknologi, keterampilan, olahraga, ekonomi, budaya dan lain-lain sehingga anggotanya bisa bersaing di dunia luar dengan baik dan tidak tertinggal.

Kebanyakan anggota dari KBM al-Manshurin adalah siswa, mahasiswa, dan orang-orang dengan profesinya masing-masing. Walaupun mereka bukanlah ustadz atau memiliki 'jalur' sama tapi mereka bisa mengetahui al-Qur'an dan Hadits dengan baik, membaca dan memahami isinya, kemudian mengamalkanya dengan bimbingan ulama', tidak hanya itu, mereka juga bisa terampil dan tidak tertinggal dengan hal-hal yang berkembang di dunia luar, seperti teknologi dan informasi-informasi lainnya.

Sekian tulisan pembuka sekaligus perkenalan dari kami. Dan selamat 'menikmati' tulisan-tulisan berikutnya dari web ini.

الحمد لله جزاكم الله خيرا

Hak Cipta © KBM al-Manshurin | Desain : Muhammad Andri Maulana (MAM Pic. Prod.)