Sahabat KBM al-Manshurin, ingatlah setiap melakukan kebaikan kita harus mempunyai niat lurus, karena Allah semata dan berhati-hatilah mengizinkan hati berangan-angan salah, salah satunya berangan-angan dan gejolak syahwat, apalagi ini sedang bulan Romadhon, berusahalah kita semua menyempurnakannya dengan memaksimalkan melakukan kebaikan-kebaikan dan menekan sedalam-dalamnya keburukan-keburukan yang kita lakukan agar (insyaa-Allaah) pada akhir Romadhon nanti pahala kita juga sempurna, ampunan untuk kita diberikan oleh Allah.
"Barangsiapa mendirikan puasa Romadhon dengan penuh keimanan dan kebaikan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Hadits Rowahu Bukhori wa Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا، أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ، فَزِنَا العَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ المَنْطِقُ، والقلب تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ
“Sesungguhnya Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu (mata, lisan, hati) atau mendustakannya (mata, lisan, hati).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis di atas menjelaskan kepada kita hakikat zina hati yang dilakukan manusia. Membayangkan melakukan sesuatu yang haram, yang membangkitkan syahwat, itulah zina hati.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat yang lain bersabda:
الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
“Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata dengan melihat (yang diharamkan), zina hati dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad)