Ditulis oleh : Andry Maulana Monday, July 15, 2013

Tulisan hari ini menyambung tulisan nasehat tadi malam mengenai bagaimana memilih jodoh yang baik. Karena sampai hari ini tidak sedikit orang yang melakukan peng-halal-an berpacaran bahkan setiap hari semakin bertambah. Sekalipun dia mengaku Islam, mengaku orang iman, mengaku orang yang berdasarkan Qur'an Hadits, katanya ada pacaran Islami. Solusi bagi mereka yang masih melakukan pacaran atau berfikir untuk itu adalah MENIKAH. Daripada terjerumus ke lembah kemaksiyatan, zina, dan dosa ? Pilih mana ? Pacaran dengan segala resikonya atau menikah dengan segala keindahannya ?

Mbak Bro dan Mas Bro, pacaran itu tidak boleh, harom. Mengenai hal itu sudah jelas dan sangat sering di sampaikan di pengajian KBM al-Manshurin bahwa PACARAN ITU HAROM !. Tapi insya-Allah, anggota pengajian, remaja masjid dan muda-mudi KBM al-Manshurin tidak ada satupun yang melakukan pacaran. Disana-sana, diluar sana itu, gak tahu dimana, ada sebagian dari mereka yang terlalu pandai memelintir dalil berkata "itu boleh asal tidak melanggar". Eittt...! Tunggu ! Siapa yang menjamin itu tidak melanggar ? Kalau sudah ada ikatan namanya pacaran di jamin juga pasti ada kata-kata sayang, kata-kata cinta, atau ungkapan-ungkapan lainnya yang mengarah pada kemaksiyatan atau jika bertemu bertatap-tatapannya 'berbeda'. Apa itu bukan pelanggaran ? Apa itu bukan dosa ? Mungkin memang ada yang ketika pacaran tidak melakukan apapun cuma sebatas 'status', tapi kemudian di nasehati sama setan. "Sudah pacaran kok gak SMS-an ?", sudah SMS-an eh di nasehatin lagi, "Sudah SMS-an kok gak ungkapin sayang ?" "Sudah saling sayang kok gak ketemuan ?", "Sudah ketemuan kok gak pegang-pegangan ?" "Sudah pegang-pegangan kok gak ZINA ?!!!" Na'udzubillaahi min dzalik

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang jelek (QS. al-Isro' : 32)

Nahlo, dekat-dekat saja tidak boleh, apalagi sampai berbuat zina. Pacaran itu akan membawa kearah perzinahan, dekat dengan zina, mempermudah jalan untuk melakukan itu. Maka jauhilah jika mengakui bahwa al-Qur'an adalah petunjuk yang benar.

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, jangan sekali-kali ia berdua-duaan dengan wanita (yang bukan mahrom) tanpa disertai oleh mahrom si wanita karena yang ketiganya adalah setan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Senang sama setan ? Kita semua sudah tahu setan adalah musuh yang nyata bagi kita semua. Pacaran itu terasa indah, enak, dan ---ah apalah itu---. Siapa yang menghias-hiasinya ? Siapa yang membujuk kearah itu ? Allah ? Jelas bukan ! Jawaban yang pasti benarnya adalah setan. Melakukan pacaran berarti meng-iya-kan bujuk dan rayuan setan. Melakukan pacaran berarti setuju dengan jalan yang dibuat oleh setan, jalan menuju neraka !

NERAKA itu PANAS, Coba saja tes sampel neraka yang sekecil az-zarroh (satuan terkecil dari benda) yang ada didapur atau di korek api ? Tes 2-3 detik saja di atas tangan. Insya-Allah pasti panas. Dan kemudian bayangkan jika api kecil dan panasnya cuma sekecil zarroh itu dilipatkan beribu-ribu kali dan membakar tubuh manusia selama ribuan, jutaan, milyaran, trilyunan tahun? kekal selama-lamanya ? Apa sanggup ? Na'udzubillaahi min dzalik.
Kalau detik ini masih pacaran, putuskan saja, mumpung masih bulan Romadhon, jangan biarkan pengamalan kita terkikis karena dosa itu. Bersamalah menuju, mengajak, dan tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan janganlah menuju, mengajak, dan tolong-menolong dalam keburukan. Berilah contoh yang baik bagi adik-adik kita dan orang-orang disekitar kita, bukankah kita sering mengaji al-Qur'an dan Hadits berulang-ulang hampir setiap hari ? Bab tentang zina dan pelanggaran dalam pergaulan sudah sangat sering kita bahas. Sudah mengerti dalil bahkan mungkin pernah mengajak dan menasehati orang lain untuk tidak melakukan pacaran tapi malah pacaran, itu namanya ORANG MUNAFIQ.  Mulai sekarang, putuskan saja. Siap ? Harus siap. Dan bertaubatlah, sesungguhnya Allah itu Maha Menerima Taubat hamba-Nya.

-Semoga Allah Memberi Manfaat dan Barokah-

Tinggalkan Komentar

Berlangganan Tulisan | Ikuti Komentar

Hak Cipta © KBM al-Manshurin | Desain : Muhammad Andri Maulana (MAM Pic. Prod.)